Persiapan GKS: Ketahui 10 Perbedaan Budaya antara Korea Selatan dan Indonesia ini, agar Kamu Tidak Culture Shock
Penulis: Dwi Khusnul Umayati
Mendapatkan beasiswa GKS (Global Korea Scholarship) tentu menjadi impian banyak mahasiswa yang ingin melanjutkan studi ke luar negeri, khususnya di Korea Selatan. Beasiswa ini tidak hanya memberi kesempatan untuk mendapatkan pendidikan berkualitas, tetapi juga memberikan pengalaman hidup di negara dengan budaya yang sangat berbeda. Namun, untuk bisa merasakan manfaat maksimal dari beasiswa ini, persiapan yang matang sangat diperlukan. Salah satu hal penting yang perlu kamu persiapkan adalah perbedaan budaya antara Korea Selatan dan Indonesia, supaya kamu tidak terkejut dengan perbedaan-perbedaan yang ada (culture shock).
Tapi, sebelum kita masuk ke topik perbedaan budaya tersebut, yuk kita bahas sedikit tentang apa itu beasiswa GKS, bagaimana cara mendaftar, apa yang kamu dapatkan, dan pilihan universitas yang tersedia.
Baca juga: Translate Brosur Pariwisata | Maksimalkan Promosi Wisata!
Apa Itu Beasiswa GKS dan Apa Saja yang Perlu Dipersiapkan?
Beasiswa GKS (Global Korea Scholarship) adalah program beasiswa pemerintah Korea Selatan yang ditujukan untuk mahasiswa internasional yang ingin melanjutkan studi di perguruan tinggi di Korea. Beasiswa ini memberikan kesempatan untuk mendapatkan pendidikan tinggi di berbagai universitas terkemuka di Korea Selatan, dengan biaya penuh yang mencakup biaya kuliah, tiket pesawat, biaya hidup, serta asuransi kesehatan.
Persiapan GKS bukan hanya soal mempersiapkan dokumen aplikasi dan memenuhi persyaratan administratif, tetapi juga memahami apa yang akan kamu hadapi ketika tinggal di Korea Selatan, baik dalam hal akademik maupun kehidupan sehari-hari.
Baca juga: 4 Alasan Translate Laporan Keuangan Penting untuk Bisnis
Apa Saja yang Diperoleh dari Beasiswa GKS?
Beasiswa GKS memberi banyak keuntungan, di antaranya:
-
Biaya kuliah penuh selama masa studi.
-
Biaya hidup yang cukup untuk mencakup kebutuhan sehari-hari seperti makanan, transportasi, dan tempat tinggal. Dengan rincian sebagai berikut; Tunjangan untuk Program Sarjana senilai 900,000 KRW (± Rp 11,8juta) setiap bulan. Tunjangan untuk Program Master dan Doktoral senilai 1,000,000 KRW (± Rp 12,6 juta) setiap bulan. Sedangkan untuk Program Riset diberikan tunjangan senilai 1,500,000 KRW (± Rp 18,9 juta) setiap bulan.
-
Asuransi kesehatan untuk menjamin kesehatanmu selama tinggal di Korea.
-
Tiket pesawat pulang-pergi dari dan ke negara asal.
-
Program pelatihan bahasa Korea sebelum mulai kuliah, sehingga kamu bisa lebih siap menghadapi kehidupan akademik dan sosial di Korea.
Baca juga: Translation Services dan Pentingnya di Era Globalisasi
Alur Pendaftaran Beasiswa GKS
Alur pendaftaran untuk beasiswa GKS umumnya terdiri dari beberapa tahap:
-
Pendaftaran Online: Kamu harus mengisi formulir aplikasi online di situs web resmi GKS dan mengunggah dokumen yang diperlukan seperti transkrip nilai, sertifikat bahasa (TOEFL, IELTS, atau TOPIK untuk bahasa Korea), surat rekomendasi, dan esai motivasi.
-
Seleksi Administratif: Seleksi ini mencakup pengecekan kelengkapan dokumen yang kamu kirimkan.
-
Wawancara: Setelah lolos seleksi administratif, beberapa universitas atau kedutaan besar Korea akan mengadakan wawancara sebagai tahap seleksi berikutnya.
-
Pengumuman Penerimaan: Jika diterima, kamu akan diberitahu tentang universitas dan program studi yang diterima serta instruksi lebih lanjut mengenai proses keberangkatan.
Baca juga: Jenis-Jenis Dokumen Legal yang Memerlukan Penerjemahan
Pilihan Universitas untuk Beasiswa GKS
Ada banyak universitas terkemuka di Korea Selatan yang menawarkan program GKS untuk mahasiswa internasional. Beberapa di antaranya adalah:
-
Seoul National University (SNU)
-
Korea University
-
Yonsei University
-
KAIST (Korea Advanced Institute of Science and Technology)
-
POSTECH (Pohang University of Science and Technology)
Setiap universitas ini memiliki keunggulan masing-masing dalam berbagai bidang studi, seperti teknik, ilmu sosial, kedokteran, dan seni. Kamu dapat memilih universitas sesuai dengan minat dan program studi yang ingin kamu ambil.
Baca juga: Cara Translate Transkrip Nilai ke Bahasa Inggris
Pentingnya Mengetahui Perbedaan Budaya agar Tidak Culture Shock
Kehidupan di Korea Selatan sangat berbeda dengan kehidupan di Indonesia. Jika kamu tidak siap, ada kemungkinan besar kamu akan mengalami culture shock—perasaan terkejut atau bingung saat berada di tengah budaya yang berbeda. Oleh karena itu, persiapan GKS yang matang tidak hanya mencakup persiapan administrasi, tetapi juga persiapan mental untuk beradaptasi dengan budaya baru.
Berikut adalah 10 perbedaan budaya utama antara Korea Selatan dan Indonesia yang perlu kamu ketahui agar kamu bisa beradaptasi dengan lebih mudah dan menghindari culture shock.
1. Cara Berkomunikasi yang Lebih Formal di Korea
Di Korea Selatan, komunikasi cenderung lebih formal dibandingkan di Indonesia. Kamu akan sering mendengar orang menggunakan bahasa formal (존댓말, jondaetmal) dalam percakapan sehari-hari, terutama ketika berbicara dengan orang yang lebih tua atau atasan. Di Indonesia, meskipun ada perbedaan sopan santun berdasarkan usia, tetapi bahasa informal sering digunakan dalam situasi sosial yang lebih santai.
2. Sopan Santun dalam Memberikan dan Menerima Sesuatu
Di Korea, ketika memberikan atau menerima sesuatu—baik itu uang, hadiah, atau bahkan makanan—selalu lakukan dengan kedua tangan sebagai tanda rasa hormat. Di Indonesia, meskipun ada beberapa aturan serupa, namun tidak seketat di Korea.
3. Budaya Makan dan Minum yang Berbeda

Korea Selatan memiliki budaya makan dan minum yang sangat khas. Saat makan bersama, biasanya ada kebiasaan untuk menawarkan makanan atau minuman kepada orang lain terlebih dahulu, dan orang yang lebih tua biasanya akan mulai makan lebih dulu. Selain itu, budaya minum di Korea sangat berbeda, dengan tradisi minum bersama yang melibatkan soju (minuman keras tradisional) dan aturan tentang cara menuangkan minuman untuk orang lain.
Di Indonesia, meskipun kita juga memiliki budaya minum bersama, tidak ada aturan ketat seperti di Korea, dan kebiasaan minum alkohol tidak sebanyak di Korea.
4. Keheningan yang Menghormati Orang Lain
Di Korea, sangat dihargai ketika seseorang menjaga keheningan di tempat umum, terutama dalam transportasi umum. Hal ini menunjukkan rasa hormat terhadap orang lain yang ingin menjaga ketenangan. Di Indonesia, meskipun ada upaya untuk menjaga ketenangan di tempat umum, budaya berbicara dengan suara keras lebih umum terjadi, terutama di area keramaian.
5. Cara Menghormati Orang yang Lebih Tua

Di Korea Selatan, menghormati orang yang lebih tua sangat penting. Kamu akan sering melihat orang Korea memberi salam dengan membungkukkan badan sebagai bentuk penghormatan. Di Indonesia, meskipun menghormati orang yang lebih tua juga penting, tetapi cara kita menghormati tidak seformal di Korea.
6. Budaya Pekerjaan dan Waktu Kerja yang Ketat
Budaya kerja di Korea sangat intensif, dengan jam kerja yang panjang dan tingkat komitmen yang tinggi terhadap pekerjaan. Hal ini mungkin akan berbeda dengan pengalamanmu bekerja di Indonesia, di mana meskipun ada tekanan dalam pekerjaan, tidak seketat di Korea.
7. Pakaian dan Penampilan yang Lebih Rapi di Korea
Di Korea, penampilan sangat penting. Orang Korea cenderung selalu tampil rapi dan bergaya, bahkan saat bepergian ke tempat umum seperti supermarket atau stasiun kereta. Di Indonesia, meskipun penampilan juga penting, kita cenderung lebih santai dalam hal berpakaian.
8. Pendidikan yang Kompetitif

Pendidikan di Korea Selatan sangat kompetitif. Sejak usia muda, siswa sudah menghadapi ujian dan tuntutan akademis yang tinggi. Di Indonesia, meskipun pendidikan juga penting, tekanan kompetitifnya tidak sebesar di Korea.
9. Waktu Luang dan Dunia Malam yang Berbeda
Kehidupan malam di Korea lebih hidup dengan banyaknya tempat hiburan seperti karaoke (noraebang) dan klub malam yang sering ramai hingga larut malam. Di Indonesia, meskipun ada kehidupan malam yang aktif, budaya keluar malam tidak seintens di Korea.
10. Kepercayaan pada Teknologi dan Kehidupan Digital
Di Korea, hampir semua aspek kehidupan terhubung dengan teknologi, mulai dari penggunaan aplikasi untuk transportasi, belanja, hingga makan. Penggunaan smartphone di Korea hampir tidak terbatas. Di Indonesia, meskipun teknologi berkembang pesat, kehadiran teknologi digital belum sepenuhnya menguasai kehidupan sehari-hari.
Baca juga: Layanan Penerjemah Otomotif Terbaik untuk Ekspansi Bisnis
Persiapkan GKS Kamu dengan Webinar GKS Next Level!

Tentu, mempersiapkan beasiswa GKS tidak hanya tentang mengetahui perbedaan budaya. Agar kamu bisa mempersiapkan dirimu dengan lebih matang, mengikuti webinar GKS Next Level by Transfer Akademi dan Translation Transfer adalah pilihan yang tepat. Di webinar ini, kamu akan mendapatkan banyak informasi berguna tentang bagaimana mempersiapkan aplikasi beasiswa, memilih universitas yang tepat, serta tips-tips agar kamu bisa sukses beradaptasi dengan kehidupan di Korea Selatan bersama dua awardee GKS yang akan berbagi pengalaman dan tips mereka kepada kamu!
Jadi, jangan ragu untuk mulai persiapanmu sekarang! Segera daftar untuk webinar GKS Next Level dengan klik di sini dan raih kesempatan untuk belajar lebih dalam tentang kehidupan di Korea Selatan. Persiapkan dirimu dengan pengetahuan dan keterampilan yang akan membuat pengalaman GKS-mu semakin luar biasa!

0 Comments